Large Rainbow Pointer

Senin, 15 Agustus 2011

Seberapa Pantas ?

Diposting oleh uLauLiuL di 05.32

Seberapa pantaskah kau untuk ku tunggu

Cukup indahkah dirimu untuk s’lalu ku nantikan

Mampukah kau hadir dalam setiap mimpi buruk ku

Mampukah kita bertahan di saat kita jauh

Syifa memandangi ponselnya. Senyumnya mengembang lebar ketika mengingat beberapa pesan dari dia belakangan ini. Siapa dia ? Seorang teman yang Syifa tak mau sebut namanya. Karena setiap Syifa sebut namanya, wajah Syifa berubah warna seperti kepiting rebus.

Belakangan ini Syifa merasa aneh dalam hatinya. Jantungnya berdegup lebih kencang dari biasa saat Syifa berpapasan dengannya di kampus. O-ooo .. Syifa jatuh cinta ! >w

Sampai pada akhirnya mereka bertemu secara tidak sengaja dalam sebuah kegiatan kampus yang mengharuskan keduanya untuk bekerja sama. Mereka bekerja dalam satu divisi, mengharuskan mereka tetap berhubungan satu sama lain. Maka tak pelak dia meminta nomor ponsel Syifa.

Terkadang pembicaraan mereka konyol, blak-blakan, aneh, atau menjengkelkan. Tapi tak jarang juga pembicaraan mereka manis dan mengarah ke hal-hal pengenalan personal. Sampai akhirnya, ya sudah bisa ditebak. Dia berkata memiliki rasa yang berbeda pada Syifa.

Kembali pada realita, Syifa kini tersenyum dalam kamarnya. Ditemani detak jam dinding, dia mulai berkarya dengan semangat yang dipacu oleh dia.

Hanya satu persoalannya. Syifa dan dia tidak bisa terus bersama, terhalang jarak dan waktu yang harus memisahkan mereka setahun sekali.


Seberapa hebat kau untuk ku banggakan

Cukup tangguhkah dirimu untuk s’lalu ku andalkan, wo~ho..

Mampukah kau bertahan dengan hidup ku yang malang, wo~ho..

Sanggupkah kau meyakinkan di saat aku bimbang


Genap tiga bulan akhirnya Syifa menjawab dengan hal yang sama pada dia. Masih dia yang Syifa tak mau sebut namanya. Syifa menjalaninya dengan gembira tiga bulan belakangan. Namun dia mulai berubah.

Dia aktivis kampus. Sibuk dengan berbagai kegiatan. Nama Syifa seolah hiasan dalam hari-harinya. Sekilas hanya dia sebut nama Syifa, sebentar dia hanya menatap mata Syifa. Sisanya dihabiskan dengan berbagai kegiatan.

Syifa adalah anak bungsu di keluarganya. Ketiga kakak lelakinya sudah menikah dan memiliki keluarga sendiri. Mama dan Papa nya masih sibuk mengurus bisnis diluar negeri. Tak heran Syifa senang bukan main ketika mendapati dia mau menemani hari-hari Syifa.

Namun lama kelamaan perhatian dia menipis. Syifa semakin jarang bertemu dengannya, pun menjalin komunikasi dengannya. Sampai pada titik akhirnya Syifa merasa tak ada yang berubah dari hidupnya. Semua sama seperti dulu ketika Syifa belum bertemu dengan dia. Syifa meragu.


Celakanya, hanya kaulah yang benar-benar aku tunggu

Hanya kaulah yang benar-benar memahamiku

Kau pergi dan, hilang ke manapun kau suka

Celakanya, hanya kaulah yang pantas untuk ku banggakan

Hanya kaulah yang sanggup untuk aku andalkan

di antara, pedih aku s’lalu menantimu…


Dalam bimbangnya Syifa terus berdoa, mencari jalan keluar untuk perasaannya tanpa harus bertengkar dengan dia. Kegiatan kampus semakin menumpuk, meninggalkan jejak kelelahan diujung hari, bersama sisa waktu untuk berpikir. Sisa waktu yang tidak dapat dimanfaatkan Syifa dengan baik saking lelahnya.

Nama dia selalu Syifa sebut dalam doa. Dia yang tidak pernah lupa Syifa kirimi pesan setiap pagi dan menjelang tidur. Dia yang selalu Syifa jaga, Syifa perlakukan bak harta berharga.

Syifa menatap nanar ponselnya lagi. Lima bulan sejak hari itu. Ternyata lelakinya berada nun jauh disana, di tempat bermandi sinar mentari. Semakin menghilang, semakin lupa pada keberadaan Syifa. Entah bagaimana, Syifa tak dapat membayangkan apa yang akan terjadi keesokan hari. Syifa seakan ogah melangkahkan pikiran ke arah itu. Dia hanya fokus menghadapi segala kesibukannya hari demi hari.

Dia lupa, dia pergi.


Mungkin kini kau t’lah menghilang tanpa jejak,

mengubur semua indah kenangan

Tapi aku s’lalu menunggumu disini,

bila saja kau berubah pikiran


*sekedar nulis, mendadak muncul ide seperti ini*

hahaha , entahlah. lagi galau, suka aja nulis yang sad ending.

0 komentar:

 

Starry-StupiidPrincess Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review