Large Rainbow Pointer

Senin, 13 Februari 2012

Resensi #2

Diposting oleh uLauLiuL di 20.26

Oke. Buku kedua ini mungkin bakal agak panjang . Huahahaha !

Buku satu ini ditulis oleh cc Tria Barmawi , yang bener2 uda malang melintang di dunia tulis menulis . Wow . Karya yang satu ini bener2 udah menjawab kesetresan ku dalam keinginan nikahku yang membabi buta belakangan iini . kikikik ..

Buku ini adalah kumpulan berbagai cerita pendek yang diangkat dari masalah dalam pernikahan . Ternyata yang namanya nikah itu nggak seenak yang dikira .

Masalah aja bisa timbul dari awal . Cerita dibuka dengan soal lamaran . For most of the girl in this world , lamaran itu adalah acara yang sakral . Lamaran yang diidamkan itu kebanyakan lamaran yang romantis , penuh kejutan . Balon . Spanduk . Atau minimal dinner romantis deh . Itu adalah acara lamaran yang dinanti semua orang (baca: cewek) .

Nggak jauh beda sama tokoh utamanya . Dia udah pacaran sama pacarnya (yaiyalah #plak) selama sekitar 2 taunan gitu . Di dalam mimpinya dia dilamar sama si pacar dengan acara romantis . taunya ? si pacar malah datang dan langsung nanya . ini cuplikan dialog yang kuingat , entah dan kemungkinan besar TIDAK sama dengan yang ada .

co : Papa mana, Dek?
ce : Ha? ngapain nyari papa?
co : Ada yang mau aku omongin .
ce : Tumben . Mau ngomongin apa sih, Mas?
co : Soal pernikahan kita.
ce : Ha ? Nikah ? Siapa nikah ?
co : Ya kita lah yang mau nikah .. Siapa lagi ? Kamu mau kan nikah sama aku ?
ce : Ha ? Itu lamaran, Mas? Mana balon nya ? mana spanduknya ?
co : Kamu kebanyakan ngayal ah, De.. Kalo liat apa yang kita jalani selama ini, aku nggak ngerasa perlu ngelamar kamu seribet itu. Langsung aja sama Papa. Praktis.
ce : Huh! Mas nggak romantis!
co : Aduh. Berarti aku ke-GR-an aja ya? Berarti kamu nggak mau dong nikah sama aku?
ce : MAU! *daripada batal*
ternyata didalem papanya udah nguping . hihihi ..

disini kan keliatan jelas bahwa standar antara satu orang dan orang lain itu berbeda . Malah ngga menutup kemungkinan dalam lingkup pasangan , standarnya juga beda :3 Itu masalah pertama .

Masalah kedua, siapa bilang kawin itu enak ? adalah judul cerpen yang mengangkat tema persiapan pernikahan . Riweuhnya . Intinya , di persiapan pernikahan ini yang dimanjakan adalah tamu , bukan kita sendiri . capeknya mengurus undangan , venue , katering , sampe repotnya meladeni tamu dalam resepsi . cuma , *i wish* itu semua terbayarkan lunas dengan kehadiran si dia disamping kita pagi2 :)

Lalu, nggak cuma riweuuh didepan . Didalam pernikahan itu sendiri , yang dipelajari adalah bagaimana hidup bersama . Bagaimana menurunkan standar . Bagaimana menyelesaikan dilema dengan cara yang bisa disepakati kedua pihak :)

Dalam cerpen selanjutnya *kalo aku ga salah inget* , ada yang membahas bahwa perselisihan dapat bersumber dari mana saja . Mulai dari gaya tidur sampai pilihan lidah .

Gaya tidur bisa bermasalah . Contoh : si cewek suka menghadap tembok , malah disangkain udah males liat muka si cowok . padahal dia emang refleks nya gitu . Nah lho! repot kan ! Inilah seninya perkawinan :)

Selera ? Bisa dan kemungkinan besar terjadi sama orang yang nikah dengan beda kebangsaan . orang india bilang masakan orang indonesia nggak tasty . orang jepang bilang makanan indonesia terlalu pedes dan banyak bumbu macem2. Nah. giliran kita yang ngerasain masakan mereka? Kita juga belum tentu cocok :) Itu juga seninya pernikahan :)

It's all about how we work it out together :)

Ah, makin nggak sabar nikah nih . pengen tau idupku kedepannya sama dia kayak apa :')

Masalah ngga berhenti sampai situ . Suatu saat ketika kita sudah melangkah cukup jauh di dalamnya. Kita nggak akan tau bakal seperti apa yang kita rasain setelah menempuh -katakanlah- lima tahun pernikahan . lengkap dengan buah hati yang cantik dan cakep :)

Siapa bilang hidup bersama yang kita cintai itu nggak bakal membosankan ? :)
Maaf, tapi itu kenyataan . Mendekati akhir buku, aku semakin diyakinkan bahwa kehidupan pernikahan itu nggak seindah yang kubayangkan :)

Bagaimana cara menghapus rasa ada-nggak ada-kamu-nggak-ada-bedanya itu?

Tokoh di cerpen menjelang akhir ini , memilih untuk berpisah sementara dengan suami. Meminta suami kerja diluar kota atau luar negeri . Tapi ketika suami pergi , hidupnya berantakan . Bingung .

Maknanya klise . We will never know what we've got until it's gone :)
Mau digimanain lagi ? :)

Jadi makin nggak sabar pingin nikah sama dia :')

Demikian kegalauan saya di resensi kedua :)

0 komentar:

 

Starry-StupiidPrincess Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review