Large Rainbow Pointer

Senin, 06 Februari 2012

#Tentang Cinta

Diposting oleh uLauLiuL di 06.38

“Kita putus!!”

“Yaudah, fine!” seruku didepan wajahnya. Kakiku bergerak menjauhi Aldi yang masih termangu kaget didepan sekolah. Segera kusetop angkot sambil berharap dalam hati dia tidak mengikutiku. Aku masih ingat jelas status psikopat cowok ini yang terkenal di sekolah. Entah kerasukan setan apa aku berani berpacaran dengannya. Sebenarnya motif awalku adalah membuat Reza – mantan pacarku sebelum Aldi – cemburu. Kebetulan saja Aldi memang sudah lama naksir aku.

“Niken!!” aku meringis saat membuka jendela dan mendengar teriakannya yang memekakkan telinga. Untunglah angkot itu segera berjalan. Sambil menghela napas dalam-dalam, aku berusaha menenangkan debar jantungku yang begitu kencang sejak aku memberanikan diri untuk berteriak didepan wajahnya.

Tak berapa lama angkot itu berhenti di halte yang berada di dekat rumahku. Sambil mengulurkan ongkos, aku merapikan baju seragamku yang kusut. “Niken..” panggil seseorang. Aku yakin wajahku pasti langsung pucat. Tak perlu menoleh untuk tahu siapa yang baru saja memanggilku. Disamping halte, Aldi sudah bertengger diatas motor balap hitamnya.

“Niken, dengar dulu!” detik berikutnya Aldi sudah mencekal lenganku. “Apa, Di? Apa lagi? Kamu kan yang minta putus? Yaudah!” seruku kesal sekaligus ketakutan. “Aku minta maaf, Ken.. Tadi aku khilaf.. Aku nggak sengaja ngomong sekasar itu sama kamu,” ucap Aldi. Sambil menggelengkan kepala keras-keras, aku berusaha menyentakkan lenganku dari cekalan tangannya.

“Nik! Ayolah! Maafin aku!”

Aldi membuntuti langkahku sampai rumah. Ditinggalkannya motor balap mahal itu begitu saja disamping halte. Otakku mulai menjeritkan peringatan kala Aldi makin mendekat. Dia mengeluarkan sebuah cutter yang masih berkilau dari sakunya.

“Niken! Dengar! Kalau kamu nggak mau maafin aku, aku bakal buktiin bahwa aku cinta sama kamu, Nik! Aku mau kamu tau, bahwa aku nggak bakal ragu-ragu ngukir inisial nama kamu di pergelangan tanganku pakai cutter ini!” serunya. Aku terbeliak. “Nggak! Kamu nggak akan berani!” tantangku ragu.

“Niken.. tolong, jangan paksa aku ngelakuin ini,” ucapnya sambil perlahan mengeluarkan ujung dari cutter itu. Mataku melotot, tapi aku masih yakin dia nggak akan berani. “Coba aja kalau kamu berani!” tantangku. Debar jantungku makin menjadi. Beberapa langkah dariku, Aldi berdiri dengan cutter teracung.

CRATT!

Perlahan dengan wajah datar, Aldi menorehkan cutter itu di sepanjang lengan bawahnya. Aku hanya bisa berdiri ketakutan mengawasi perbuatannya. Detik demi detik berlalu, dan angin membawa sekilas aroma anyir ke hidungku. Aku mengernyit ketakutan, tak percaya dia benar-benar melakukannya didepan mataku.

“Lihat! NAS! Niken Aristya Shanti!” seru Aldi sambil menunjukkan goresan yang ia buat. Ia tampak menikmati sakit yang ditimbulkannya dengan goresan itu. “Kamu sakit, Al!” teriakku ketakutan. “Aku udah, Nik. Sekarang giliran kamu!” ucapnya sambil mengacungkan cutter kearahku. Aku menggeleng sekuat mungkin. “Kamu gila, Di! Kamu gila!!!” seruku. Airmataku mulai menetes.

“Niken! Kamu nggak apa-apa?” beberapa detik kemudian, aku menoleh dan mendapati Reza sudah berdiri dibelakangku. Aku ketakutan, tak mampu bergerak. “Aldi! Turunin cutternya! Bahaya!” seru Reza. Aldi memandang Reza bengis. “Lo udah bikin cewek gue stress!” tanpa kusangka, Aldi menghujamkan cutter-nya ke arah Reza. Aku menjerit. Untunglah beberapa orang yang lewat mendengar jeritanku dan membantu menahan tubuh Aldi. Reza memelukku erat.

“Kamu nggak apa kan, Nik?” tanya Reza. Aku menggeleng tanpa sanggup menjawab. Tangisku makin kencang. “Tenang, Nik.. Tenang,” kata Reza. Napasku sesak tak beraturan. Dia terus menggenggam tanganku yang gemetaran dan memeluk bahuku erat-erat.

Esoknya, aku mendengar bahwa Aldi dikeluarkan dari sekolah.

__________________________________________________________________________________

Done ! cerita ini dibuat dalam rangka merayakan ulang tahun ka Wf Ega Borneto . Selamat ulang tahun , Kaka :) Wish You All the Best ! :D

*cerita ini dibuat atas dasar setengah curhat setengah ngayal 'what if he did it right in front of me' . Enjoy ya :9


0 komentar:

 

Starry-StupiidPrincess Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review